Menikmati Bunga Sakura di Tokyo dengan Budget < 10 Juta
Setelah pulang dari trip Jepang bulan November 2017, kelang seminggu kita nemu tiket promo Philippine Airlines untuk tiket PP Jakarta-Tokyo keberangkatan Maret-April 2018. Dengan harga sekitar Rp 3,3 jutaan per orang termasuk bagasi dan meals, menurut kita harganya lumayan murah apalagi itu pas high season musim sakura. Cusss deh langsung book tiket pesawat dengan bahagia, tapi kemudian pusing nyari penginapan murah di high season ????
Durasi trip kali ini totalnya 7 hari, yaitu berangkat di tanggal 31 Maret 2017 dan kembali ke Jakarta tanggal 6 April 2018.
Summary Budgeting Jepang 7 Hari
Total biaya yang kita keluarin per orang sekitar Rp 9,8 juta. Tapi total biaya ini nggak termasuk biaya visa (karena udah punya visa yang multiple entry), travel insurance (karena udah punya annual travel insurance), belanja dan oleh-oleh. Jadi biaya tadi kurang lebih hanya untuk tiket pesawat, penginapan, transportasi umum, dan tiket masuk tempat-tempat yang kita kunjungi.
Kok mahal? Iya karena perginya pas peak season saat Sakura lagi mekar. Tapi percayalah harga segini masih lebih murah daripada tawaran travel agent yang biasanya di atas Rp 15 juta/orang.
Untuk internet kita nggak keluar biaya sama sekali karena ada pinjaman mobile wi-fi dari apartemen yang kita sewa melalui Airbnb. Selain itu, malam pertama kita nginap di Narita Airport, tepatnya di North Waiting Area yang terletak di antara Terminal 2 dan Terminal 3 Narita Airport. North Waiting Area ini memang disediakan untuk yang mau istirahat di bandara, yaitu satu ruangan besar yang isinya tatami dan sofa untuk tidur, colokan yang ada di banyak tempat, meja laptop untuk yang mau kerja, beberapa vending machine makanan dan minuman, serta toilet.