Cukup dengan 10 Juta, Udah Bisa Liburan ke Eropa

Setelah 2x trip Eropa sebelumnya pasti mengunjungi Paris, kali ini kita pindah haluan ke 2 negara yang terletak di bagian paling barat Eropa: Portugal dan Spanyol. Kenapa Portugal? Karena setelah beberapa kali baca cerita orang-orang yang ke Lisbon, katanya kotanya bikin jatuh cinta banget. Kenapa Spanyol? Karena kita pengen datengin daerah Andalusia yang terkenal dengan peradaban Islam di masa lalunya.

Alhamdulillah pada 22 Juni 2017 lalu, kita nemu tiket PP Kuala Lumpur – Lisbon yang harganya super murah, cuma sekitar Rp 2 jutaan per orang. Langsung cusss booking buat tanggal 6-16 Februari 2018. Total perjalanan 12 hari karena kita baru nyampe Jakarta lagi di tanggal 17 Februari 2018 dan karena bukan penerbangan langsung jadi ada sekitar 2 hari di jalan (pesawat dan transit).

Berbekal tiket super murah ini, kita muterin Lisbon dan beberapa kota di Spanyol (Sevilla, Cordoba, Granada, dan Madrid) selama kurang lebih 10 hari.

 

Summary Pengeluaran Trip Eropa 12 Hari

Total biaya yang kita keluarin sekitar Rp 9,8 juta per orang. Beberapa catatan kenapa pengeluaran kita bisa segini:

  • Dapet tiket super murah seperti yang sudah saya tulis di atas.
  • Visa Schengen yang kita dapetin dari kedubes Perancis tahun 2017 masih aktif sampai akhir Februari 2018 jadi kita nggak apply visa Schengen lagi buat trip ini.
  • Sebelumnya kita udah beli annual travel insurance jadi nggak beli asuransi perjalanan lagi untuk trip ini.
  • Kita bawa beberapa makanan instan dari Indonesia (indomie, pop mie, sozzis) jadi beberapa kali hemat biaya sarapan. Tinggal cari hostel yang ada dapur jadi pagi-pagi bisa masak sendiri deh.
  • Naik bus malam Lisbon-Seville dan Madrid-Lisbon untuk menghemat biaya penginapan 2 malam.
  • Pengeluaran souvenir nggak kita masukin karena sempat beli merchandise Real Madrid pas mampir di Santiago Bernabeu yang harganya lumayan (kapan lagi gitu kan ke stadionnya Real Madrid?) dan juga belanja-belanja di Primark hehehe.
  • Kita sempat transit kurang lebih 6 jam di Frankfurt pas berangkat, dan daripada bengong di bandara kita mutusin buat jalan ke daerah Römerberg. Karena tiket kereta buat dewasa lumayan mahal (EUR 4.90/sekali jalan), kita mutusin buat beli tiket day pass yang bisa dipake rame-rame sampe 5 orang yang harganya cuma EUR 16.60 (per orang jadi EUR 3.32/hari).

 

Detail Perjalanan per Hari

Day 1: 6 Februari 2018
  • Penerbangan Jakarta-Kuala Lumpur pakai AirAsia. Mendarat di KLIA2 dan untuk menuju KLIA sekarang ada bus gratis yang jalan tiap 10 menit sekali.
  • Penerbangan Kuala Lumpur-Muscat pakai Oman Air. Bandaranya kecil dan nggak ada apa-apa. Tapi infonya di bulan Maret 2018 udah ada terminal baru yang jauh lebih bagus daripada yang kita datengin.
Amenities-nya Oman Air (nggak termasuk bantal ya, itu cuma buat dipake selama penerbangan aja)
Day 2: 7 Februari 2018
  • Lanjut flight Muscat-Frankfurt pakai Oman Air. Di Frankfurt keluar imigrasi karena penerbangan selanjutnya ke Lisbon dianggap domestik.
  • Selama transit kurang lebih 6 jam di Frankfurt, kita mutusin buat jalan-jalan singkat ke kotanya dan mampir ke Römerberg Square. Setelah itu balik lagi ke bandara Frankfurt untuk lanjut penerbangan ke Lisbon.
  • Penerbangan Frankfurt-Lisbon pakai TAP Portugal. Nyampe di Lisbon udah sore, jadi kita langsung naik subway ke hostel untuk istirahat.
  • Biaya transport: EUR 3.32/orang di Frankfurt (murah karena beli tiket group) dan EUR 3.90/orang di Lisbon.
Nyempetin jalan-jalan di kota Frankfurt dulu sambil nunggu penerbangan berikutnya
Day 3: 8 Februari 2018
  • Tempat yang dikunjungi: Primark, stadion Sporting Lisbon, Jeronimos Monastery, Belem Tower, muterin kota naik tram #28 (wajib nyobain rute tram ini karena berasa naik roller coaster di kota Libon yang jalannya naik-turun banget! Tips: antri dari stop pertama atau terakhir biar bisa dapet duduk karena ternyata pas low season pun tram ini penuh dengan turis).
  • Dessert recommendation: pastel de nata dari Pastéis de Belém yang legendaris
  • Biaya transport: EUR 6.30/orang.
Ngemil pastel de nata sambil menikmati cahaya matahari (walaupun tetep kedinginan) di depan Belem Tower
Day 4: 9 Februari 2018
  • Tempat yang dikunjungi: Pena Palace di Sintra. Pena Palace ini tempatnya bagus banget, yaitu kastil warna warni yang ada di puncak bukit. Sayangnya waktu kita ke sana lagi berkabut (“namanya juga lagi winter sob” kata penjual tiket Pena Palace waktu saya curhat kenapa kabutnya tebel banget). Sorenya kita nongkrong di sekitaran Rossio Square sambil nunggu bus malem untuk ke Seville. Kebetulan pas ada pawai anak sekolahan yang pada pake kostum lucu-lucu banget.
  • Biaya transport: EUR 10.5/orang untuk tiket kereta PP Lisbon-Sintra dan bus round-trip di Sintra.
  • Malamnya kita naik bus dari Lisbon ke Sevilla: EUR 35/orang.
Pena Palace: harapan (atas) vs kenyataan (bawah)
Day 5: 10 Februari 2018
  • Hari ulang tahunnya Shandy
  • Nyampe Sevilla subuh-subuh dan menunggu pagi di terminal bus (untungnya ada ruang tunggu yang hangat dan colokan listrik) sampe matahari terbit sekitar jam 8. Terus kita jalan kaki ke Plaza de España yang masih kosong melompong, cuma ada sepasang kuda yang kayaknya buat narik semacam delman dan beberapa orang lagi jogging. Plaza ini salah satu yang paling cantik yang pernah kita datengin, dengan dikelilingi air dan banyak hiasan-hiasan keramik yang menggambarkan tiap daerah Spanyol di temboknya.
  • Berikutnya jalan kaki ke Alcázar of Seville yang setelah perjuangan muter-sana-sini-mana-nih-pintu-masuknya, akhirnya pas ketemu pintu masuknya liat antrian sudah mengular lumayan panjang dan kita pun cuma foto-foto di depan pintu masuknya doang.
  • Naik bus ke stadionnya Sevilla FC, yang muralnya keren banget dan lokasinya pas di belakang sebuah mall. Abis itu jalan kaki ke stasiun kereta karena jaraknya deket.
  • Food recommendation: Mashawi Complet di Restaurante Aladdin. Menu ini isinya nasi, salad, 1 tusuk daging ayam, 1 tusuk daging sapi, dan 1 tusuk daging lembu yang dialasin semacam roti prata tipis. Porsinya super besar, bumbunya pas di lidah, dan daging lembunya lembut banget
  • Kereta cepat dari Sevilla ke Cordoba: EUR 12.15/orang.
Salah satu hiasan keramik di Plaza de España. Gambar di lantai adalah peta kota Barcelona.
Day 6: 11 Februari 2018
  • Tujuan utama hari ini ke Mezquita yang merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam di Andalusia. Kita nyampe Mezquita kepagian jadi sempat foto-foto di Roman Bridge of Cordoba mumpung masih sepi dan dapet pemandangan sunrise.
  • Jam 8:30 langsung beli tiket dan jadi orang pertama yang masuk Mezquita. Dalemnya masih bagus dan terawat, dan karena sekarang digunakan sebagai katedral maka di tengah bangunan ada bagian yang digunakan untuk misa.
  • Berikutnya makan siang terus jalan kaki menuju terminal bus Cordoba. Deket terminal bus dan stasiun kereta ada semacam food court namanya Mercado Victoria yang tempatnya asik buat nongkrong (ada area indoor dan outdoor) dan pilihan makanannya banyak terutama yang jenisnya seafood.
  • Salah satu yang bikin kangen sama Cordoba, sepanjang jalan banyak pohon jeruk yang lagi berbuah. Suasananya jadi adem dan dimana-mana wangi jeruk.
  • Nyampe Granada beli credibus yang kartunya seharga EUR 2 (refundable) dan kemudian top-up EUR 10. Sya beli credibus ini karena kartunya bisa dipakai bareng-bareng (kalau berdua ya tinggal tap 2x waktu naik bus), harga tiketnya jadi lebih murah (kalau beli satuan EUR 1.40/orang, kalau pakai credibus jadi EUR 0.85/orang), dan tujuan wisata utama di Granada ada di area yang menanjak (misalnya Alhambra dan Mirador San Nicolas) jadi prefer naik bus biar nggak capek.
Keuntungan jadi orang yang pertama masuk ke tempat wisata (ini di dalam Mezquita): bisa bebas foto-foto pas masih kosong!
Day 7: 12 Februari 2018
  • Pagi-pagi sarapan churros di Alhambra Cafeteria deket hostel. Pertama kalinya makan churros langsung di Spanyol. Menurut kita rasanya lumayan enak, ngenyangin, dan hot chocolate untuk dip-nya juga nggak bikin eneg.
  • Sampailah kita di tujuan utama Andalusia: komplek Alhambra yang super luas dan spot fotonya banyak banget. Alhambra ini adalah salah satu tempat wisata yang paling banyak dikunjungi di Spanyol. Paling enggak perlu spend setengah hari untuk muterin Nasrid Palace, Generalife, dan Alcazaba. Tips: kalau mau ke Alhambra harus beli ticket secara online karena jumlah pengunjung dibatasi per hari. Kalau slot yang kamu mau nggak available, coba lagi sekitar jam 00.00 di hari mau ke Alhambra. Kalau nggak dapet juga, harus antri di ticket office dari pagi-pagi banget karena biasanya jam 9 pagi tiket yang dijual offline udah sold out.
  • Dari Alhambra kita ke sekitaran Plaza Nueva naik bus untuk cari makan siang, dan habis itu naik bus lagi ke Mirador San Nicolas. Mirador San Nicolas ini recommended banget buat foto Alhambra dari kejauhan dan juga buat nongkrongin sunset.
Salah satu sudut Alhambra dengan dinding yang dihiasi kaligrafi bahasa Arab
Day 8: 13 Februari 2018
  • Sekitar jam 10 pagi kita cabut naik bus ke Madrid dan nyampe sekitar jam 3 sore. Karena cuma semalam di Madrid, kita mutusin buat ninggalin ransel di locker dan cuma bawa tas kecil buat bawa baju ganti aja. Kemudian beli Metrobus untuk 10 trip yang bisa dipake sharing (kalau berdua ya tinggal 2x tap waktu naik bus/subway).
  • Rekomendasi: naik bus ALSA dari Granada ke Madrid yang double decker dan duduk paling depan. Selain ada wifi dan entertainment on board macam di pesawat, pemandangan sepanjang jalan dari Granada ke Madrid ini sangat sangat luar biasa indah
  • Tempat yang dikunjungi: Puerta del Sol, Mayor Square.
  • Food recommendation: macam-macam seafood di Mercado San Miguel. Banyak seller yang khusus jual macam-macam seafood. Selain itu juga banyak kue-kue manis, yogurt, salad, dll. Saya doyan banget tapas, semacam roti kecil yang dikasi topping fresh seafood, dan harganya cuma sekitar EUR 1
Congrats buat Shandy yang akhirnya berhasil nelen makanan mentah dengan makan raw oyster di Mercado San Miguel ????
Day 9: 14 Februari 2018
  • Sarapan di cafe namanya Chocolat dekat hostel. Di sini kita beli paketan yang isinya purros (mirip churros tapi versi lebih tebel), churros, dan hot chocolate. Pas pesenan dateng, kita baru nyadar kalau kemarin-kemarin pas pesen churros di Granada ternyata dapetnya purros yang tebel-tebel mirip cakwe, sedangkan churros-nya di sini kurus-kurus. Atau tiap daerah Spanyol tipe churros-nya memang beda-beda ya?
  • Berikutnya kita ke stadionnya Real Madrid: Santiago Bernabeu. Pas nyampe kita liat udah banyak poster Liga Champions dipasang dan baru tau kalau malem itu ada pertandingan Real Madrid vs PSG. Iseng cek harga tiket pertandingan, mulai dari EUR 75 tapi seat-nya udah tinggal satu-satu dan lagi pula malamnya kita udah pesen bus untuk balik ke Lisbon. Sedih sih tapi ya mau gimana lagi namanya juga kurang riset T_T
  • Buat kamu yang suka sepakbola, biarpun bukan fans Real Madrid, stadium tour-nya Real Madrid recommended banget. Sebagai klub sepakbola dengan sejarah kejayaan yang panjang, museumnya Real Madrid ini keren, baik barang-barang yang dipajang maupun visual effect-nya. Lalu mereka juga punya 1 ruangan sendiri buat trofi Liga Champions, saking seringnya juara kali ya hahaha.
  • Jalan kaki dikit dari Santiago Bernabeu, kita nyampe di Zara yang katanya terbesar di dunia. Lalu lanjut ke Primark terbesar di Spanyol, yaitu di daerah Gran Via. Sepanjang jalan Gran Via ini isinya memang toko-toko fashion ternama, jadi kalau kamu suka shopping branded fashion, jangan lupa kekepin dompet pas jalan-jalan di Gran Via.
  • Dessert recommendation: salah satu churros legendaris di Spanyol ada di Madrid, yaitu di Chocolatería San Ginés. Churros dan hot chocolate-nya memang yang paling enak dari beberapa tempat yang sebelumnya saya coba di Granada dan Madrid, dan asiknya tempat ini buka 24 jam jadi kalau kamu perlu early breakfast atau pengen ngemil-ngemil kapan aja di Madrid bisa langsung ke sini
  • Malamnya kita naik overnight bus Avanza (iya nama provider busnya memang Avanza) dari Madrid ke Lisbon: EUR 31/orang. Bus Avanza ini kurang nyaman menurut saya, mendingan ALSA atau Flixbus apalagi untuk perjalanan jarak jauh.
Antrian di Chocolatería San Ginés. But the churros and hot chocolate are definitely worth the wait!
Day 10: 15 Februari 2018
  • Nyampe Lisbon subuh, kita numpang nongkrong dulu di Lisbon Airport sampai sekitar jam 9 pagi. Kemudian beli day pass lagi dan naik subway ke hostel untuk titip ransel.
  • Karena belum sarapan, kita langsung menuju ke Mercado Da Ribeira (atau yang terkenal juga sebagai Time Out Market) yang merupakan food court dengan banyak chef Michelin-star jualan di sini. Setelah muter-muter berbagai counter yang menarik perhatian, kita baru tau ternyata counter-nya rata-rata baru pada jualan jam 12 jadi ya kita nongkrong dulu sambil liatin counter-nya pada siap-siap jualan. Saya beli risotto seafood dan Shandy beli nasi pake half-chicken sama sup tom yam. Semuanya enak jadi nggak rugi deh nungguin pada buka dulu tadi.
  • Dessert recommendation: Sambil nunggu counter lain pada buka, kita sempat nyobain kue yang namanya “the best egg sponge cake in the universe” di Nós é Mais Bolos. Harganya lumayan mahal, EUR 3.5/slice, tapi cake-nya beneran fluffy banget dan manisnya juga pas
  • Sorenya kita jalan-jalan ke LX Factory, salah satu tempat nongkrongnya anak muda Lisbon. Di sini nyobain makan chocolate cake di Landeau yang enak banget dan nggak bikin eneg. Terus di LX Factory ini juga banyak toko yang jualan barang-barang unik tapi harganya nggak sesuai kantong backpacker.
  • Food recommendation: kita makan kebab di tempat yang namanya Kebabish PT di deket Patung Marquês de Pombal. This is our best kebab ever! Harganya cuma EUR 6.5 udah dapet 1 porsi Kebab Prato dan minum. Porsi kebabnya super besarrr kita sampe bengong pas makanannya dianter. Saking besarnya bisa makan berdua sampe kenyang, dagingnya banyak dan enak. Seperti biasa, udah dapet salad, nasi (bisa campur kentang), dan daging (bisa campur ayam juga)
Suasana di Mercado Da Ribeira waktu masih sepi karena ternyata kebanyakan counter makanannya baru buka jam 12an
Day 11: 16 Februari 2018
  • Dari depan hostel naik bus langsung ke bandara untuk perjalanan pulang.
  • Penerbangan Lisbon-Frankfurt naik Lufthansa. Untuk pertama kalinya liat pramugara yang tinggi banget sampe kita becanda dikit lagi dia bisa nyundul atap pesawat nih hahaha. Mengingat di Eropa orangnya tinggi-tinggi, jangan-jangan buat jadi pramugari/pramugara pesawat ada batas tinggi maksimal ya?
  • Pas mendarat di Frankfurt agak delay karena kabut di sekitaran bandara. Kemudian saya baru ngeh kalo kabutnya gara-gara salju dan kita pun norak nunjuk-nunjuk salju di sekitaran bandara karena ini pertama kalinya liat salju seumur hidup (dan kemudian panik karena jaket tebelnya udah dimasukin ransel).
  • Lari-lari di bandara Frankfurt karena kita cuma punya waktu 50 menit sebelum pesawat berikutnya take-off padahal kita harus lewatin imigrasi juga. Untungnya bisa cepet lewatin imigrasi dan udah malu pas masuk pesawat kirain jadi penumpang yang terakhir naik soalnya di waiting room juga udah kosong. Nunggu 5 menit, 10 menit, eh ternyata masih banyak penumpang yang baru naik abis kita duduk. Nggak lama kemudian pilot kasi pengumuman dan minta maaf penerbangan delay due to weather condition (alias gara-gara salju di lintasan).
  • Akhirnya setelah delay sekitar setengah jam, penerbangan Frankfurt-Muscat naik Oman Air pun baru bisa lepas landas.
  • Transit bentar di Muscat terus lanjut penerbangan Muscat-Kuala Lumpur naik Oman Air.
Kabut plus sisa-sisa salju yang udah mencair di bandara Frankfurt
Day 12: 17 Februari 2018
  • Nyampe KLIA pagi, terus lanjut pindah ke KLIA2 naik free shuttle bus sekitar 10 menit.
  • Jalan-jalan bentar di sekitaran Gateway@KLIA2 terus check-in penerbangan AirAsia Kuala Lumpur-Jakarta. Sebelum masuk ke area imigrasi, kita liat banyak yang bongkar-bongkar barang di depan petugas yang cek boarding pass. Karena pernah baca kalo sekarang di KLIA2 cukup ketat buat cek berat hand carry luggage, kita pun inisiatif buat nimbang ransel dulu di timbangan deket counter check-in. Ternyata tas saya beratnya cuma 5.7 kg dan tas Shandy pas 7 kg. Pas kita lewat ternyata ga disuruh timbang ransel dong sama petugasnya, langsung disuruh lewat aja.
Ransel Shandy pas pulang cuma 7 kg aja udah termasuk souvenir, salah satunya set cup keramik yang lumayan berat

 

Sekian bagi-bagi pengalaman trip Lisbon dan Spanyol dari kita. Daftar expense dan itinerary Eropa ini lengkapnya udah saya bikin dalam bentuk Excel spreadsheet, jadi temen-temen bisa langsung download ya.

[wp-embedder-pack width=”100%” height=”400px” download=”all” download-text=”” url=”https://travelmore.co.id/wp-content/uploads/2018/02/TravelMoreEurope-2018.xlsx” /]

Download Budgeting dan Itinerary #TravelMoreEurope 2018

Comments (4)
Add Comment
  • Guruh

    Mohon info apabila ada promo tiket murah ke eropa spt di blog ini contohnya oman air atau qatar airways yg bs dipesan tahun ini utk keberangkatan 2019.. trims

    • Kiky

      Halo Guruh,
      Untuk info promo biasanya kita lebih cepat infokan lewat group WhatsApp. Kalau mau join, bisa infokan nomor hape ke kikyps@travelmore.co.id ya 🙂

  • Lusye Enselien

    JIka ada yang mau kesana lagi bisa ikutan gmana caranya ya?

    • Kiky

      Halo Lusye,
      Kita sistemnya nggak buka open trip, tapi cuma bagi-bagi informasi kalau ada info promo (terutama tiket pesawat dan hotel) lewat group WhatsApp. Kalau mau join ke group WhatsApp-nya bisa japri nomor hape ke email kikyps@travelmore.co.id ya 🙂